Mahasiswa dan kampus merupakan satu kesatuan sistem yang penting dalam perubahan sosial dan peri-kepemimpinan ditengah masyarakat. Mahasiswa memiliki idealisme tinggi terhadap ide yang diyakini dan memiliki kecenderungan terhadap perubahan keadaan masyarakat ke arah yang dicita-citakannya. Dalam pandangannya, masyarakat yang stagnan sama artinya dengan kemunduran. Dianggap tidaklah sesuai dengan dorongan jiwa mudanya yang penuh gejolak idealisme. Tapi kadang ia hanya sekedar menginginkan perubahan saja tanpa berpikir perubahan yang dikehendaki itu menghantarkan kepada keadaan yang lebih baik atau tidak. Pokoknya yang penting berubah. Ketidakmampuan mendefinisikan jenis perubahan yang dikehendaki sering membawanya kepada suasana gelora tanpa kendali. Karakter inilah yang ada dalam mayoritas generasi mahasiswa era transisi orde lama-orde baru dan orde baru-orde reformasi.
My Name:
PERJUANGAN BADAN KOORDINASI
LEMBAGA DAKWAH KAMPUS
MENUJU KHILAFAH
(Catatan Dari: Badan Eksekutif BKLDK)
Pendahuluan
Yang menyatukan Lembaga Dakwah Kampus Jaringan BKLDK di seluruh Indonesia adalah ideologinya, yaitu Islam. Faktor ideologis (Islam) inilah yang menyatukan seluruh aktivisnya, meski ras, suku, kebiasaan dan bahasa mereka berbeda. Faktor inilah yang membentuk karakter dasarnya, yang tercermin pada kesamaan pemikiran dan perasaannya (kullun fikrun syu’uri). Karena itu pulalah, maka Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus di seluruh Indonesia, mempunyai konsep (fikrah) dan metode (thariqah) yang sama. Yang membedakan satu dengan yang lain adalah kondisi, peluang dan tantangan yang berbeda.
PERNYATAAN
LEMBAGA KAJIAN DAN PERS MAHASISWA ISLAM
Mengecam Pemberitaan Media Sekuler dan Kebijakan Penguasa Diktator-Kapitalis Yang Melakukan Monsterisasi Terhadap Islam dan Kaum Muslim
LEMBAGA KAJIAN DAN PERS MAHASISWA ISLAM
Mengecam Pemberitaan Media Sekuler dan Kebijakan Penguasa Diktator-Kapitalis Yang Melakukan Monsterisasi Terhadap Islam dan Kaum Muslim
Isu terorisme kembali menghangat melalui pemberitaan yang terus-menerus dipropagandakan oleh media mulai dari peristiwa HKBP di Bekasi hingga modus perampokan di Medan, Sumatera Utara. Peristiwa di Serdang misalnya, setelah penembakan dan penangkapan yang diduga pelaku perampokan di medan. Pelakunya pun dikaitkan dengan teroris. Ditambah lagi serangan oleh mereka yang diduga teroris terhadap Mapolsek Hamparan Perak, Sumatera Utara. Dalam jumpa pers di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (24/9) Kapolri Jenderal (Pol.) Bambang Hendarso Danuri menyatakan, “Aksi teroris yang dilakukan sejak tahun 2000 hingga kasus terakhir penembakan tiga polisi di Mapolsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumut, tahun 2010 memiliki target mengambil-alih kekuasaan negara untuk menegakkan Negara Islam (Daulah Islam/Khilafah)”, (Kompas, 25/9).